Rabu, 29 Juni 2016

Ada Apa Dengan Bus?

Jika antum sedang berada di atas sebuah bus, lalu kemudian tanpa sepengetahuan dan izin dari kita, bus tersebut melewati jalan yang berliku, atau jalan yang banyak lubangnya, atau jalan yang penuh dengan kemacetan sehingga menyebabkan kita jenuh, dongkol, capek, kesal, sedih dan perasaan-perasaan yang semisal dengannya, apa yang antum lakukan saat itu?

"Mau gak mau ya harus sabaar duduk di dalam bis dong"

Betul sekali...

Kita tidak mungkin memprotes supir karena hal tersebut kan?

"Oy pak supir, kenapa sih harus lewat jalan ini?"

"Plis deh pak supir, emang gak ada alternatif rute yang lain apa?"

NO... saya rasa tidak mungkin hal ini terjadi. Karena kita mesti percaya sepenuhnya kepada pak supir, kita yakin bahwa pasti pak supir sudah berpengalaman, juga sudah memperhitungkan dengan baik rute yang akan ditempuhnya tersebut, sedangkan kita selaku penumpang, harus pasrah dan percaya sepenuhnya bahwa kita pasti akan dibawa sampai ke tujuan kita, deal ya?

Sekarang coba lihat diri kita guys, coba bayangkan jika saja hidup kita saat ini selayaknya perjalanan menggunakan bus tersebut, Allah ﷻ adalah "supirnya", sedang kita adalah penumpangnya.

Sebagai penumpang, tentu kita ingin agar bus yang kita tumpangi segera sampai ke tujuan kan, kita ingin agar di perjalanan ini semuanya nyaman, aman juga tidak ada hambatan dan halangan. Bener banget, semua pasti menginginkan hal tersebut.

Lalu bagaimana jika ternyata kenyataan yang kita hadapi tidak seperti ingin dan harapan kita? Apa yang akan kita lakukan? Sudah terjawab!!!

Kita harus yakin dan percaya sepenuhnya kepada Sang "Supir", yakni Allah ﷻ. Dia adalah dzat yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Dia juga dzat yang paling faham bagaimana rute yang harus kita lewati agar kita cepat sampai ke tujuan kita.

Walau terkadang rute tersebut banyak lubang-lubangnya, penuh lika liku, bahkan harus disertai isak tangis, emosi, juga kejenuhan yang luar biasa dahsyatnya. Kita TIDAK BOLEH PROTES apalagi berputus asa!!!

Percayakan sepenuhnya rute kehidupan kita kepada-Nya, lalu berbaik sangkalah kepada-Nya atas setiap rasa dan asa yang hadir di tengah perjalanan ini. Dan yakinlah, tidak akan datang setelah semua yang kita alami dalam perjalanan ini kecuali SAMPAINYA KITA PADA TUJUAN DENGAN SELAMAT...

BaarakaLlahu fiikum...

Semoga bermanfaat

�� Satria Ibnu Abiy

Popular Posts

Supported By:

Supported By:
warungkoski.com
Diberdayakan oleh Blogger.