Senin, 30 November 2015

1.1 Pengertian MedSos

Pengertian MedSos

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa' : 1)

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang membutuhkan dan memerlukan bantuan serta support dari orang lain. Di dalam Al Quran, Allah azza wa jalla mengistilahkan manusia dengan tasaa-aluna bihi, yaitu saling meminta (membutuhkan) antara satu dengan yang lainnya. Wajar jika dari dahulu hingga saat ini, manusia lebih senang hidup berkoloni dan berkelompok atau berjamaah daripada hidup sendirian.

Dalam istilah modern, manusia itu dikenal dengan istilah makhluk sosial, sebagaimana yang disebutkan oleh Aristoteles (384-322 SM), seorang ahli pikir Yunani yang menyatakan dalam ajaranya, bahwa manusia adalah ZOON POLITICON, artinya pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul dengan manusia, jadi makhluk yang bermasyarakat.

Seiring perkembangan zaman, manusia perlahan mulai membutuhkan sarana dan prasarana untuk terus saling berhubungan dan berkomunikasi, sarana dan prasarana ini lebih dikenal dengan istilah Media Sosial atau disingkat dengan MedSos.

Apa itu medsos?

Jika diperhatikan kata medsos ini berasal dari dua suku kata, yaitu MEDIA dan SOSIAL.
Secara bahasa media berarti alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Sedangkan sosial yaitu sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi media sosial (medsos) adalah alat atau sarana komunikasi yang berkenaan dengan masyarakat luas.

Menurut WikiPedia yang dimaksud dengan media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "Sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content". (id.m.wikipedia.org/wiki/Media_sosial?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C3872305301).

MedSos menjadi semacam trend yang perkembangannya sangat luar biasa pesat, tidak kenal usia dan strata, juga tidak tergantung dengan tempat. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang tua sekalipun ikut merasakan gemerlap dan semaraknya medsos ini. Medsos juga bisa dinikmati dan dirasakan tidak hanya oleh masyarakat perkotaan saja, bahkan saat ini masyarakat yang berada di pelosokpun bisa ikut merasakan kecanggihan medsos.

Trend medsos memang membawa banyak sekali perubahan dari zaman ke zaman, perlahan namun pasti medsos mampu menggeser berbagai macam trend komunikasi yang klasik dan tradisionil, seperti surat menyurat, berkirim telegram dan sebagainya.

Salah satu hal yang menjadikan medsos sangat diminati dan digandrungi oleh banyak orang adalah dari sisi kemudahan dan cepatnya interaksi komunikasi antar sesama pengguna medsos ini, hingga kini ada istilah bahwa dunia itu ketika menggunakan medsos hanya sebesar genggaman saja, luar biasa!

Coba bayangkan, jika dulu kita harus menunggu berhari-hari lamanya untuk sekedar menanti balasan dari surat yang kita kirimkan, bahkan terkadang waktu menunggunya bisa jauh lebih lama dari itu, belum lagi saat momen-momen dimana banyak orang yang berkirim surat, seperti pada saat menjelang liburan, lebaran atau hari-hari besar lainnya. Sehingga tidak heran jika saat itu informasi sangat lambat perkembangannya serta menjadi sesuatu yang sangat mahal harganya. Saya masih ingat sekali gimana heboh dan ribetnya saat hendak mengucapkan selamat lebaran kepada teman, sahabat dan saudara-saudara, dimana saya harus berburu banyak sekali kartu lebaran yang beragam dan bervariasi model dan harganya. Saat itu memang ketika menjelang lebaran khususnya, banyak dijual berbagai macam model kartu ucapan lebaran, ada yang didesain khusus untuk keluarga, teman dekat bahkan teman sangat dekat sekali, hehe...

Coba mari kita hitung-hitung, jika saya mau mengirimkan kartu-kartu ucapan selamat lebaran tersebut ke 30 orang teman dan 10 karib kerabat, berapa saya harus mengeluarkan biaya untuk itu semua? Belum lagi ongkos kirim dan lainnya, bahkan yang paling merepotkan adalah setiap kartu ucapan selamat lebaran tadi harus ditulis dengan tulisan tangan secara manual loh, ribet banget kan? Itupun belum ditambah lagi waktu sampainya kartu ucapan tersebut ke penerimanya, kadang malah nyampenya gak lagi di hari lebaran, jadinya kartu ucapannya expired kan? Inilah secuil kisah tentang betapa pada saat itu perkembagan informasi sangat lamban sekali.

Ketika medsos mulai berkembang, perlahan namun pasti tradisi berkirim surat lewat kantor pos mulai tereliminasi dan diganti dengan email dan sms. Jika dulu proses berkirim dan menunggu balasan surat bisa memakan waktu berhari-hari, maka saat ini ketika medsos sudah jauh berkembang, berkirim dan membalas pesan hanya butuh waktu dalam hitungan detik saja, walaupun si pengirim dan penerima berada di benua yang berbeda sekalipun.

Bahkan trend broadcasting (BC) juga telah mampu menyingkirkan banyak kebiasaan klasik dalam berkirim pesan, yang tadinya harus ditulis secara manual satu persatu pada tiap kartu, namun dengan broadcasting kita hanya perlu menuliskan ucapan atau informasi sekali saja, lalu hanya dengan menekan satu tombol pada papan keyboard kita sudah bisa mengirimkan pesan tersebut ke banyak teman-teman kita, alhamduliLlah...

#KMO4D
www.ernawatililys.com

Minggu, 15 November 2015

Siapakah Orang Yang Berakal Itu?

من هو العاقل؟

Siapakah yang disebut Orang Berakal itu?

قال ابن الجوزي رحمه الله :

Telah berkata Ibnul Jauzy rahimahuLlah :

العاقل من يحفظ جانب الله عز وجل وإن غضب الخلق.

Orang yang berakal adalah mereka yang menjaga hak-hak Allah ﷻ walau makhluk marah karena.

وكل من يحفظ جانب المخلوقين ويضيع حق الخالق يقلب الله قلب الذي قصد أن يرضيه فيسخطه عليه.

Dan setiap orang yang (lebih mementingkan untuk) menjaga hak-hak makhluk dan mengabaikan hak Allah ﷻ, maka Allah ﷻ akan membalikkan hati makhluk yang ia tuju (yang ia jaga hak-haknya ketimbang hak Allah ﷻ) dan ia cari keridhoannya menjadi membencinya.

*maksudnya : jika ada seseorang yang lebih mementingkan keridhoan seorang makhluk, apakah itu istri, mertua, binaan, teman, sahabat, atau siapapun, ketimbang keridhoan Allah ﷻ, serta ia lebih mendahulukan hak-hak makhluk ketimbang hak-hak Allah ﷻ. Maka kelak Allah ﷻ akan membalikkan hati makhluk yang ia lebih pentingkan tadi menjadi penuh kebencian dan kemarahan kepadanya. Hal ini adalah sangat mudah bagi Allah ﷻ, karena Allah ﷻ lah Sang Pemilik hati, kita berlindung kepada-Nya dari sifat seperti ini.

قال بعض السلف : لا يكن الله أهون الناظرين إليك ..

Sebagian Ulama salaf berkata, "Jangan sampai Allah ﷻ memandangmu dengan pandangan yang penuh dengan kehinaan"

قال بلال بن سعد : لاتنظر إلى صغر الخطيئة ، ولكن انظر إلى من عصيت.

Bilal bin Sa'ad berkata, "Jangan kamu lihat kecilnya kesalahan (dosa) yang kamu kerjakan, tapi lihatlah siapa yang kamu maksiati (durhakai)"

وكم من عبد ارتفع عند الله في الآخرة درجات بسبب سريرته

Dan berapa banyak kelak di akhirat seorang hamba yang kedudukan dan derajatnya tinggi di sisi Allah ﷻ karena disebabkan apa yang ada tersembunyi di dalam hatinya

مع أنه قد يكون ليس عنده كثرة قيام ولا صيام ولا كثرة عبادة وغير معروف بين الناس...

Padahal hamba tersebut tidak memiliki banyak (pahala) dari qiyamul layl (jarang sholat malam) dan sedikit berpuasa serta ibadah lainnya, serta ia juga tidak terkenal di kalangan manusia...

ولا عنده الشهادات العليا... والمناصب الرفيعة... والألقاب المنمقة...

Dan hamba tersebut juga tidak memiliki ijazah yang tinggi... kedudukan/jabatan yang mulia... serta tidak tenar dan terkenal...

ولكن الله رفعه لما يعلم من حسن سريرته.

Akan tetapi Allah ﷻ mengangkat derajatnya (di akhirat) ke tempat yang tinggi karena Dia mengetahui kebaikan tersembunyi yang ada di dalam hatinya.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : [ إن الله لا ينظر إلى أجسامكم ولا إلى صوركم ، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم ] – رواه مسلم-

Dari Abu Hurayrah رضي الله عنه ia berkata, dari RasuluLlah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Allah ﷻ tidak melihat fisik (jasmani) dan wajah kalian, akan tetapi Allah ﷻ melihat kepada HATI dan AMAL SHOLIH kalian" (HR. Muslim)

قال النبي صلى الله عليه وسلم : [ إنه ليأتي الرجل العظيم السمين يوم القيامة لا يزن عند الله جناح بعوضة ، إقرؤوا " فلا نقيم لهم يوم القيامة وزنا " ] - رواه مسلم –

RasuluLlah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya nanti di hari kiamat akan datang seorang laki-laki besar dan sangat gemuk, namun ternyata berat timbangannya tidak bisa menyamai dengan sebelah sayap nyamuk sekalipun. Maka bacalah oleh kalian 'dan Kami tidak akan menghitung bagi (amalan) mereka pada hari kiamat' [QS. Al Kahfi : 105]" (HR. Muslim)

إنما الميزان الحقيقي عند الله ما في قلبك من الإيمان والإخلاص والصدق والتوكل واليقين... والصفاء... والنقاء والطهارة.

Sesungguhnya timbangan yang benar di sisi Allah ﷻ adalah apa yang ada di dalam hatimu, dari iman, ikhlas, shiddiq, tawakkal, yakin... kebersihan (hati)... kemurnian dan kesuciannya.

قال بلال بن سعد رحمه الله : لا تكن ولي الله في العلانية ، وعدوه في السر.

Telah berkata Bilal bin Sa'ad rahimahuLlah, "Janganlah engkau menjadi wali Allah ﷻ di depan makhluk, tapi malah menjadi musuh Allah ﷻ dalam kesendirian".

*maksudnya : Saat di keramaian menampakkan kesholehan, kekhusyukan, kedermawanan serta sifat wali-wali Allah ﷻ lainnya. Namun saat tidak ada manusia, saat sendirian, ia berubah menjadi wali Allah ﷻ yang suka bermaksiat, na'udzubiLlah...

Sabtu, 14 November 2015

Hidup Ini Seperti Mimpi

By : Satria Ibnu Abiy (Sabbi)

Terkadang emang hidup itu kayak mimpi ya, banyak kejadian di dalamnya yang cepat terjadi dan cepat berlalunya.

Rasanya baru kemarin kita belajar jalan, jatuh trus dipapah lagi sama ibu kita, tahu-tahu sekarang udah bisa ikut lomba lari aj.

Pun masih ingat dan berasa segar di pikiran kita rasa bahagia dan deg-degan saat masuk ke kelas di hari pertama kita sekolah ya, eh sekarang malah udah ada yang jadi pengajar anak sekolah.

Rasa heboh, senang, haru dan bahagia saat masih kecil, remaja dan sekolah juga masih menempel kuat di memori kita, bahkan mungkin sebagiannya sulit untuk dilupa, betul gak?

Kayak memori saya saat di kelas ketemu guru killer, gimana tegangnya temen sekelas pas jam pelajarannya guru itu, jangankan berisik, batuk aja saat ini kita sekelas gak berani loh, hehehe...

Namun sadar gak manteman, kalo emang ternyata hidup ini kayak mimpi, semua memori yang kita lalui itu sama seperti mimpi kita saat tidur. Rasa-rasanya emang kita gak mau bangun dari mimpi yang indah itu kan, dan mimpi itu rasanya lamaaa banget.

Coba sekarang jawab pertanyaan saya, berapa lama sih orang bisa bertahan tidur dan bermimpi hingga terbangun?

4 jam, 8 jam atau 12 jam?

Begitulah hakikat kehidupan di dalam mimpi itu, cuma sebentar dibanding kehidupan bukan di alam mimpi. Ini fakta yang tidak bisa kita elakkan manteman.

Seindah apapun mimpinya, mau gak mau kita emang harus bangun dan segera menghadapi kehidupan di alam nyata ini. Jika ada orang yang gak mau bangun dari mimpi dan tidurnya, berarti ia sudah menyelesaikan kontraknya di dunia ini alias mati.

Di dalam kitab Syi'ar 'Alam An Nubala dan Fathul Bari, sahabat RasuluLlah yang sekaligus menantu dan khalifah yang ke-5, Ali bin Abi Thalib radhiAllahu 'anhu berkata,

النَّاسُ نِيَامٌ فَإِذَا مَاتُوا اِنْتَبَهُوا

"(Kehidupan) manusia itu seperti orang yang tidur (dan bermimpi). Jika ia mati, maka ia akan terbangun (dari tidur dan mimpinya)"

Lihatlah, betapa indah perkataan ini. Hidup kita di dunia ini emang seperti tidur dan bermimpi, sehingga tidak sedikit orang yang akhirnya terperdaya hingga terlena dibuatnya, menyedihkan emang.

Manusia akan terbangun dari mimpi ini saat ia telah mati, saat nafas telah terhenti dan saat nadi tak berdenyut lagi.

Sebagaimana orang yang terbangun dari mimpi indahnya, tentu ia akan kaget, tidak percaya, sedih bahkan menyesal. Ia mendapati bahwa semua yang dialami ternyata hanya mimpi, tak nyata dan hanya ilusi.

Sekarang ia harus menghadapi kenyataan saat ia terbangun, ia harus menjalani kehidupan hakikinya, bukan hanya mimpi belaka. Dan kehidupan itu bernama barzakh, kehidupan itu juga bernama akhirat!!!

Marilah sejenak kita renungkan firman Allah ﷻ berikut, lalu lihatlah diri kita dan tanyalah, "APAKAH AKU MASIH TERBUAI DALAM MIMPI YANG FANA INI???"

قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Allah berfirman : Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui" (QS. Al-Mu'minun : 114)

Jumat, 13 November 2015

Mengapa Harus Menulis?

Oleh : Satria Ibnu Abiy (Sabbi)

    Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketika kita mencari arti kata dari menulis, maka akan kita dapati penjelasan sebagai berikut,

"Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya)", atau

"Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan"

    Dari dua defenisi di atas sepertinya bisa kita tarik kesimpulan bahwa menulis adalah satu upaya/usaha seseorang dalam merangkai huruf menjadi susunan kata yang bisa menjadi wadah untuk menuangkan dan melahirkan pikiran atau perasaan kita.
    Menulis merupakan satu cara termudah dan tidak ribet untuk menyampaikan apa saja, pemikiran kita mungkin, perasaan yang sedang dialami, pengalaman yang penuh pelajaran, atau apa saja yang memang ingin kita tampilkan dalam tulisan kita. Kenapa saya katakan tidak ribet dan mudah?

1. Karena bagi kebanyakan orang, menulis itu lebih gampang dilakukan ketimbang mengungkapkannya lewat kata-kata bahasa lisan.
    Wajar sih ya, karena memang ternyata mental kebanyakan dari kita akan ciut manakala harus berhadapan langsung dengan orang yang kita ingin menyampaikan sesuatu kepadanya (misalnya saja atasan, orang tua atau orang yang kita cintai).
    Dalam keadaan seperti ini biasanya kata-kata lewat bahasa lisan akan menjadi sulit dan ribet untuk menyampaikannya, ada sesuatu yang membuat kata-kata tersebut tidak maksimal kita utarakan dan akhirnya apa yang ingin disampaikan pun tidak bisa keluar dengan maksimal.
    Misalnya, ketika kita sudah lama tidak berjumpa dengan orang tua kita, lalu orang tua kita berharap agar kiranya tahun ini kita bisa pulang untuk menjenguk dan berkumpul bersama mereka. Namun karena urusan pekerjaan dan deadline yang ngantri di meja kita belum tuntas dan masih harus diselesaikan, maka biasanya kita akan mencoba menjelaskan kepada orang tua kita mengenai kondisi dan keadaan kita, lewat apa?
    Tentu saja lewat tulisan, karena biasanya emang kita akan sungkan (ini termasuk perkara mental) untuk menyampaikannya secara langsung via bahasa lisan.
    Atau mungkin contoh lainnya adalah perasaan yang ingin disampaikan oleh seseorang kepada orang yang dicintainya, misal seorang suami kepada istrinya. Lagi-lagi bahasa tulisan akan jauh lebih mudah disampaikan ketimbang bahasa lisan, gak percaya?
    Coba sekarang datangilah istri atau suami kita lalu coba lakukan gombal-gombal semacam,

"Papa kamu pelukis ya? | Kok tahu | Karena kamu telah berhasil melukis hatiku dengan cintamu :D"

Kira-kira cara mana yang lebih mudah dan tidak ribet? Bahasa lisan atau bahasa tulisan???

2. Karena menulis itu lebih tuntas, rinci dan detail dalam penyampaiannya.
    Tidak semua orang diberi kemampuan untuk bisa dengan mudah menyampaikan sesuatu lewat bahasa lisan, bahkan seorang presiden pun demikian.
    Lihat saja ketika seorang presiden ingin berpidato menyampaikan keputusannya atau dalam acara-acara tertentu, maka kita akan melihat pak presiden pasti akan membawa teks pidato yang berisikan hal-hal yang harus ia ungkapkan saat berpidato.
    Ini artinya bahwa bahwa tulisan itu lebih rinci dan detail, sehingga menulis itu lebih didahulukan ketimbang berbicara.

Menulis Juga Ibadah

    Mungkin bagi sebagian orang akan aneh ketika mendengar perkataan bahwa menulis juga ibadah, sama seperti dzikir, sholat dan ibadah-ibadah lainnya, gak percaya?
    Agar persoalan ini lebih jelas, mari kita samakan dulu persepsi kita tentang apa itu ibadah, sebab jika kita tidak memahaminya, maka akan mengakibatkan kerancuan dan kebimbangan ini tidak akan menemui penyelesaiannya. Thayyib.
    Defenisi ibadah yang disepakati oleh para ulama' adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahuLlah,

اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه من الأقوال، والأعمال الظاهرة والباطنة

Yang dimaksud dengan ibadah adalah apa saja yang dicintai dan diridhoi oleh Allah, berupa perkataan, pekerjaan (amal) yang dilakukan secara terang-terangan atau tersembunyi (Al 'Ubudiyyah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah).
    Dalam ilmu fiqih, ada satu kaidah baku yang juga disepakati oleh para ulama' ahli fiqih, yaitu,

الكتابة تنزل منزلة القول

Yakni tulisan itu dihukumi sama statusnya dengan perkataan.
    Oleh sebab itu, jika kita menganggap bahwa tulisan itu juga beribadah dan bisa membuahkan pahala, maka tulislah hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk orang lain. Jangan sampai tulisan kita justru menjadi ladang kemaksiatan dan dosa yang tak bertepi.
    Tulislah hal-hal yang menginspirasi dan bermanfaat untuk orang lain, mungkin pengalaman hidup, kisah inspiratif dan penuh hikmah, dan hal-hal lain yang memang bermanfaat. Jangan sampai kita menulis sesuatu yang malah justru akan menjadi bumerang bagi diri kita karena berisi hal-hal sensitif dan sesuatu yang isinya penuh dengan fitnah, kejelekan dan kerusakan.

Ayo Menulis

    Jika dilihat dari muatannya, seorang penulis itu terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu penulis yang ingin mempengaruhi orang lain lewat tulisannya dan penulis yang hanya ingin menumpahkan apa yang sedang dialaminya saja. Atau dengan kata lain, ada penulis yang memang menganggap menulis adalah kebutuhan dan kehidupannya serta ada penulis yang menganggap bahwa menulis adalah kesenangan, hobi dan passion yang mengasyikkan.
    Apapun alasannya, yang jelas menulis akan merangsang kita untuk terus rajin membaca. Disamping itu menulis juga bisa mengabadikan momen-momen penting yang mungkin jarang kita rasakan, atau pengalaman hidup yang penuh dengan pelajaran dan kenangan. Misalnya saja apa yang dialami oleh Syaikh Ibnul Jauzy rahimahuLlah yang sangat menyesal karena tidak sempat menuliskan pengalaman-pengalaman semasa ia hidup, sehingga lahirlah kitab beliau yang sangat fenomenal Shaidul Khatir.
    Jika harta benda bisa sirna dan hancur karena usia dan masa, maka tidak demikian dengan tulisan, ia akan senantiasa eksis dan tetap hidup, walau penulisnya telah lama mati. Tulisan yang mengandung muatan dan isi yang bermanfaat akan selalu dijaga dan dikenang oleh sejarah, tidak hanya setahun atau dua tahun, namun hingga berabad-abad lamanya.
    Satu contoh nyata adalah tulisannya Imam Ibnu Katsir rahimahuLlah yang sangat fenonemal dan melegenda yaitu Tafsir Ibnu Katsir. Sebagaimana kita ketahui, Ibnu Katsir wafat sekitaran tahun 774 H, dan tentunya kitab fenomenal ini ditulis jauh sebelum ia wafat. Coba kita hitung, mulai ia wafat hingga hari ini, kurang lebih telah melalui masa 663 tahunan atau sekitar 6 abad yang lalu, ma syaa Allah...
    Bahkan sampai hari ini tahun 1437 H (atau bertepatan dengan tahun 2015 M), kitab Tafsir Ibnu Katsir masih menjadi buku dengan rating penjualan yang fantastis hampir di seluruh dunia, telah diterjemahkan ke lebih 100 bahasa, bahkan sampai ada istilah di kalangan penerbit, "jika ingin mendongkrak populalitas dan omset suatu penerbit, maka cetaklah kitab Tafsir Ibnu Katsir ini". Begitu berkahnya kitab ini, semoga Allah membalas Imam Ibnu Katsir rahimahuLlah dengan banyak kebaikan dan keberkahan atas setiap ilmu yang diberikannya tersebut.
    Inilah yang seharusnya menjadi motivasi kita agar semakin semangat untuk berbagi ilmu dan manfaat dengan orang lain melalui tulisan kita. Karena ibarat pisau, ilmu yang kita miliki juga harus sering diasah agar ia tetap tajam, jika pisau dibiarkan begitu saja tanpa diasah, maka lama kelamaan ia akan tumpul dan tentu setelahnya akan dibuang.
    Menulis adalah salah satu cara untuk mengasah ilmu kita, semakin sering latihan menulis, maka tentu ia akan mempertajamnya, dan pisau yang tajam tentu akan jauh lebih banyak mendatangkan manfaat bagi orang lain ketimbang pisau yang tumpul.

Minggu, 08 November 2015

Hidup Itu Adalah

By : Satria Ibnu Abiy

Hidup itu seperti membangun gedung,
Butuh bata, pasir, batu, air dan semen untuk penggabung,
Butuh rencana matang agar kelak tak mudah limbung,
Butuh tukang yang ahli dan tidak tanggung,
Agar kelak ia menjadi bangunan yang indah dan kokoh bak gunung.

Kalaulah satu unsur pembangun tiada,
Tak kan mungkin yang lain bisa berguna,
Walau kekuatan dan kemampuan luar biasa,
Sebuah bata tak kan mungkin kokoh tanpa air di sisinya.
Jikapun semua unsur sudah tersedia,
Takkan juga bermanfaat jika tak disertai rencana dan ilmu yang membimbingnya.

Hidup itu seperti memasak makanan,
Harus tahu porsi dan bahan yang dibutuhkan,
Tidak kurang dan harus sesuai takaran,
Tidak juga lebih agar bisa dimakan,
Pun harus disiapkan perhatian dan juga kesabaran.

Jika bahan dan porsi berlebihan, mesti masakan tak kan bisa dimakan,
Apalagi jika kurang, tentu masakan kan jadi runyam,
Setelah semua bahan disiapkan,
Ia masih harus diolah dengan penuh perhatian dan juga kesabaran,
Tidak terburu-buru ingin segera diselesaikan,
Atau galau karena lamanya waktu yang dan tenaga yang dihabiskan.

Hidup itu seperti pentas sandiwara,
Kita ini hanya sebagai pemain bukan sutradara,
Tugas kita hanya menjalankan skenario yang sudah tersedia,
Berlakon jujur sesuai dengan perannya.

Yang kita perlukan juga rasa saling percaya,
Serta selalu berbaik sangka,
Karena skenario dicipta bukan untuk menyiksa,
Bukan pula untuk membuat kita menderita,
Skenario dibuat agar kita terasah kemampuannya,
Terpilih dan tersaring agar semakin meningkat peringkatnya,
Agar kelak pada akhirnya kita bisa tertawa lepas penuh rasa bahagia...

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ

"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya." (QS. Az-Zumar : 73)

Sabtu, 29 Agustus 2015

Maafkan Aku...

Oleh : Ustadz Satria
(Pengurus Rumah Dakwah Indonesia)

Harus kuakui, kau begitu cantik dan mempesona,
Indah, anggun dan juga tampil prima,
Siapa yang bisa menolakmu?

Hari-hariku pun kau buat selalu ceria,
Penuh tawa, canda dan suka cita,
Tak berasa hari berlalu melangkah,
Dan kau masih asyik tuk diajak bercengkrama.

Aku tak bisa bohong,
Perasaan ini juga tak tahu bagaimana hadirnya,
Karena pesona dan penampilanmu kah?
Atau karena terhiburnya aku saat bersamamu?

Tapi, maafkan aku...
Jiwaku memang tak bisa menolak indahmu,
Anganku juga selalu terbayang hadirmu,
Namun ku takut jika hal itu malah melalaikanku,
Menjauhkanku dengan kekasih pilihanku di awal dulu.

Maafkan aku...
Dalam hatiku ada dia yang kupilih di atasmu,
Walau dia tidak secantik dirimu,
Tak pula indah dan mempesona di mataku,
Namun hadirnya, slalu membawa kehangatan buatku.

Maafkan aku...
Aku malu jika waktuku lebih banyak bersamamu,
Aku ragu jika harus menghabiskan hariku menemanimu,
Aku tak sanggup jika terus mengabaikan dia sepanjang hidupku.

Sekali lagi maafkan aku...
Yang tak bisa menduakan cintaku,
Walau inginku coba memilih dia dan dirimu,
Walau ku coba dengan rasa dan caraku,
Tetap tak bisa ku memalingkan cintaku.

Maafkan aku...
Bukan bermaksud hendak menjauhimu,
Apalagi ingin melupakan dan mengusirmu,
Hanya saja, ku tak ingin menyakiti dia,
Ku tak ingin membuatnya melupakan aku,
Ku tak ingin cintanya pudar kepadaku,
Ku tak ingin ia mengalihkan perhatiannya dariku.

Han... maafkan aku...
Aku harus mulai menjaga jarak darimu,
Tak bisa terus bersamamu,
Menghabiskan hari yang indah namun kadang menipu.

Maafkan aku Han...
Cintaku telah kutambatkan pada Mus,
Ya... Mus lah yang kutakuti lari dari ku,
Dia yang diam dan jarang ku sentuh,
Hingga terkadang diri malu ketika berpapasan dengannya,
Namun Mus masih sabar di tempatnya,
Memanggil namaku tuk selalu mendekapnya,
Menyentuh perasaanku dengan pesonanya,
Walau terkadang aku lalai dan sering acuh kepadanya.

Han... Maafkan aku...
Aku lebih memilih Mus saat ini...

Maafkan aku...

*Han = handphone
*Mus = mushaf

Semoga Bermanfaat‪

#‎RumahDakwahIndonesia

Minggu, 16 Agustus 2015

Tanya Jawab (15 Agustus 2015)

Ustadz sy mau tanya .. hanya Muchlisin yang tak tersentuh oleh Iblis?

Bagaimana upaya menjadi orang ikhlas itu?
Sementara manusia haus akan harta dan pujian? ��

Mohon diberikan tips
Syukran jazaakallah

�� Jawab :

Mukhlis brarti org yg ikhlas.

Smntra ikhlas adlah memurnikan ketaatan dan ibadah yg qt lakukan HANYA utk Allah ﷻ saja, bukan yg lainnya...

Kira2 sulit gak mengamalkan ini?

In syaa Allah ﷻ mudah bagi yg ingin mudah & dimudahkan oleh Allah ﷻ...

Setidaknya, ada bbrp "modal" yg hrus dipersiapkan jika qt ingin menjadi org yg ikhlas (mukhlis),

1. Kita memiliki ilmu tentang ikhlas pd khususnya, dan ilmu agama pd umumny,

2. Hendaknya qt mempelajari ilmu Ma'fatuLlah (mengenal Allah ﷻ),

3. Memperbanyak istighfar saat hati mulai melenceng dr rasa ikhlas saat dan setelah beribadah,

4. Sering2lah menyembunyikan amalan atau ibadah yg qt lakukan, krn hal ini bs melatih diri qt utk senantiasa berbuat ikhlas,

5. Prbanyak doa kpd Allah ﷻ, mintalah kepada-Nya agar qt senantiasa diberikan keikhlasan saat beribadah...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

〰〰〰〰〰

Titipan dari AHQ..

Grup : M1
Nama : Aiman

Pertanyaan: bgm hukumnya jika manusia berhubungan dg jin?dan jika manusia punya kelebihan bisa obatin orang yg diganggu jin itu bgm krn secara tdk langsung minta bantuan jin?

�� Jawab :

Bagaimana bentuk hubungannya?

Org yg bisa menyembuhkan gangguan jin memang ada 2 cara,

1. Dengan meminta bantuan jin yg lain (Ruqyah Syirkiyyah),

2. Dengan meminta bantuan Allah ﷻ melalui ayat Al Quran dan doa yg diajarkan oleh RasuluLlah (Ruqyah Syar'iyyah).

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

〰〰〰〰〰

Ada titipan pertnyaan ustadz��

IHQ GB 06

Jin yg baik apa juga mkn kotoran binatang..?.dan bgmn kita tau kalau kotoran sdh dimkn oleh jin..

�� Jawab :

Dlm riwayat yg lain, kotoran hanya makanan jin yg bukan Muslim.

Sdgkn makan jin Muslim adlah tulang.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

〰〰〰〰〰

"Ust.bagaimana klo rumah yang sdh lama tdk dihuni lalu mw qt tempati,bgmna cara membersihkannya dr makhluk2 halus sprti jin dsb..syukron jzkll atas jwbnnya".

�� Jawab :

Yg pertama harus dilakukan adlah membersihkan rumah dr berbagai jimat atau yg sejenisnya (jika ada). Biasanya jimat itu diletakkan di pojokan rumah atau di langit2.

Selanjutny, perbanyak tilawah (bacaan quran) di dalam rumah kita, khususnya surah Al Baqoroh...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

〰〰〰〰〰

Dari AHQ...

Grup : AHQ2 M3
Nama : Rachmatullah

pertanyaan
apakah umur jin lebih panjang daripada umur manusia?
jazakallohu khairan

�� Jawab :

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Sy blm mengetahuinya

〰〰〰〰〰

Group : AHQ M2
Nama : Abi Bilqis

Ustadz mau tanya...teman sy ada yg kena pelet...bgmn cara menanganinya

�� Jawab :

Pelet itu termasuk dr salah satu jenis sihir.

Biasany sihir itu bekerja krn adanya benda seperti buhul (gumpalan) yg ditanam di sekitar kita.

Cobalah si korban sholat 2 rakaat, lalu berdoalah kpd Allah ﷻ dgn sekhusyu'2 yg dibisa, lalu mintalah kpd Allah ﷻ agar menunjukkan dimana letak buhul tsb (jika ada), lalu bakarlah sembari membacakan ayat kursi di atasnya...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Sabtu, 15 Agustus 2015

Tanya Jawab (15 Agustus 2015)

1. Assalamualaikum ust...mau bertanya..gmn cara kita utk menjadi sabar yaa..terkadang susah��

�� Jawab :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sabar itu sama seperti sekolah, ada kelas dan tingkatannya...

Di sekolahpun tiap kelas tentunya berbeda pelajaran dan tingkat kesusahannya kan?

Pun demikian dengan sabar, semakin tinggi kelasnya, maka semakin bertambah ujian & kesulitannya...

Namun satu hal yg harus dicatat, jika perlu pakai tinta merah, trus digaris bawahi, lalu kasih stabilo biar makin jelas, bahwa...

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ َ

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah : 286)

So, apapun yg menimpa kita, PASTI kita sanggup memikulnya, maka hanya ada 2 opsi,

1. Jika qt sabar menghadapinya, maka hal tsb bs mnjdi ajang utk menaikkan kelas kesabaran kita,

2. Jika qt tidak sabar, maka qt rugi 2x, rugi di dunia & rugi di akhirat...

Wal iyadzu biLlah

Lalu adakah jalan utk tidak bersabar?

〰〰〰〰〰

2⃣ ✋ustadz.
Ada yg bilang sabar itu ada batasnya ustadz. Apakah boleh ketika permasalahan itu2 saja kmudian timbul rasa mengeluh?

�� Jawab :

Kata sapa sabar ada batasannya?

Bahkan Allah ﷻ berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا...

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu..." (QS. Ali 'Imran : 200)

Cb perhatikan...

Kita diperintahkan oleh Allah ﷻ untuk terus bersabar...

Lalu jika qt masih menemui kesulitan lagi bagaimana?

"Kuatkan trus kesabaranmu..."

Demikianlah Allah ﷻ berfirman, dan firman Allah ﷻ adalah sebenar-benar perkataan...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

〰〰〰〰〰

3⃣ ✋ustadz,

Kalau qta beri masukan/ pendapat tp org tsb ga terima masukkan qta gmn stadz?��
Sabar seperti apa yg harus qta tanemin k diri sendiri?

�� Jawab :

Jika pendapat qt dlm satu masalah diterima oleh org, maka sikap sabar qt adalah dengan banyak beristighfar, krn bisa sj pendapat qt tersebut salah. Di samping itu, istighfar jg bs mengerem hati qt agar tidak muncul rasa ujub (bangga dgn diri sndiri)...

Adapun jika pndapat qt ditolak, maka perbanyaklah hamdalah, alhamduliLlah...

Karena mungkin pendapat qt memang akan mendapat mudharat jika diterima...

Sikap sabar spt ini jika trus diterapkan, maka akan melahirkan sikap positive thinking (khusnuzhon), bi idzniLlah...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

〰〰〰〰〰

4⃣ Ustad...bagaimana membedakan antara sabar dgn pasrah..?

�� Jawab :

Sabar berasal dari kata shobara - yashbiru - shobron, artinya adalah menahan diri, tabah atau bertahan.

Artinya sabar itu menuntut adanya kekuatan, karena bagaimana mungkin qt bs bertahan tanpa adanya kekuatan kan?

Satu contoh, misalkan ketika sekolah, seorang guru yg killer kasih instruksi, "Dalam waktu dekat, kita akan ujian scara mendadak"

Maka, sabar dlm hal ini adalah qt trus belajar mempersiapkan kekuatan utk bisa bertahan ketika ujiannya terselenggara.

Sedangkan pasrah, menghadapi ujian gak pake belajar, dan gak punya kekuatan utk bertahan...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Bisa difahami ya?

〰〰〰〰〰

5⃣ ustadz.. mau nanya

sabar yg seperti apa dan sholat yg seperti apa yg bisa menjadi penolong?

�� Jawab :

Kenapa sabar dan sholat bisa menolong kita?

1. Karena ini memang rahasia yg diungkap oleh Allah ﷻ d dlm Al Quran.

Dan sbgmn qt tahu, bahwa kebenaran apa yg disebutkan di dlm Al Quran itu adalah mutlak, TIDAK MUNGKIN SALAH

2. Telah terbukti di dlm ilmu kesehatan & psikologi, bahwa ketika kita sdg marah, sedih atau galau, maka detak jantung qt akan mnjadi tidak stabil, sehingga aliran darahpun menjadi tidak normal spt biasanya, inilah sebab mengapa aliran darah ini berpengaruh thdp kesehatan dan psikis kita...

Lalu apa hubungannya dgn sabar & sholat?

Bahwa sabar itu bisa membrikan sugesti positif ke dalam jiwa kita, sehingga dengannya akan membangkitkan semangat kita.

Kemudian sholatlah yg akan melancarkan sirkulasi darah qt, sehingga sabar & shalat saling melengkapi...

Allahu Akbaar...

Sabar utk jiwa kita,

Sementara sholat adlah utk jasad kita..

Kamis, 13 Agustus 2015

SHODIQY

ﻗﺪ ﺗﻨﺴﻰ ﻣﻦ ﺷﺎﺭﻛﻚ ﺍﻟﻀّﺤﻚ،
Bisa saja engkau melupakan orang yang menyertaimu dalam tawa (suka dan bahagia).
ﻟﻜﻦ ﻻ ﺗﻨﺴﻰ ﻣﻦﺷﺎﺭﻛﻚ ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ.
Namun takkan kau lupakan dia yang menyertaimu dalam tangis (sedih dan susah).
ﻛﻞٌّ ﻣﻨّﺎ ﻟﻪ ﻃﺮﻳﻘﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ،
Setiap kita menempuh jalan kehidupannya masing-masing,
ﻭﻟﻜﻦ ﺃﻳﻨﻤﺎ ﺫﻫﺒﻨﺎ،
Namun kemanapun kita pergi,
ﻓﻜﻞ ﻳﺤﻤﻞ ﺟﺰﺀﺍّ ﻣﻦ ﺍﻵﺧﺮ.
Kita akan menanggung (bertanggung jawab) antar satu dengan yang lain.
ﻻ ﺗﻤﺶِ اﻣﺎﻣﻲ ﻓﺮﺑّﻤﺎ ﻻ ﺃﺳﺘﻄﻴﻊ ﺍﻟّﻠﺤﺎﻕ ﺑﻚ،
Jangan engkau berjalan di depanku, karena mungkin aku tak bisa menyusulmu.
ﻭﻻﺗﻤﺶِ ﺧﻠﻔﻲ ﻓﺮﺑّﻤﺎ ﻻ ﺃﺳﺘﻄﻴﻊ ﺍﻟﻘﻴﺎﺩﺓ،
Jangan pula berjalan di belakangku, karena bisa jadi aku tak mampu menuntunmu.
ﻭﻟﻜﻦ ﺍﻣﺶِ ﺑﺠﺎﻧﺒﻲ ﻭﻛﻦ ﺻﺪﻳﻘﻲ.
Akan tetapi berjalanlah di sampingku dan jadilah sahabatku... ~ILUFiL~

Selasa, 11 Agustus 2015

Mau Ikutan ODOJ? Mendingan LEFT aja deh...

By : Satria
======= ~~~~~ =======

Assalamu'alaykum sahabat ODOJer...

Gimana nih kabarnya hari ini? Kayaknya tambah hari tambah ceria aja nih ya...

Gimana liburan puasa dan lebaran kemaren fren? Pasti seru ya, apalagi saat ngumpul bareng keluarga besar, trus ditanyain "kapan kawin?" Hehehe...

Sabar aja fren, gw tahu gimana rasanya kok, emang sih bibir kita bisa senyum-senyum gak jelas gitu, tapi pasti di dalam hatinya pada nangis bombay kan? *tos dlu ah...

Sebenernya gw bukan mau ngasih trik selamat dari pertanyaan "kapan kawin" fren, apalagi trik biar cepet kawin, karena trik2 kayak gitu belum semuanya teruji dan dapet sertifikat halal dari MUI. Gak jelas kan?

Skip skip...

Edisi kali ini gw ingin sedikit berbagi tips dan trik seputar ODOJ, soalnya banyak sahabat gw (khususnya para admin dan kormin ODOJ) yang akhir2 ini ngeluh dengan satu fenomena yang tengah menjangkiti grup2 tilawah ODOJ.

Entah kenapa habis puasa dan lebaran kemaren, muncul satu fenomena yang kurang menyehatkan bagi para ODOJer. Gejalanya mata berkunang-kunang saat tilawah, jantung berdegub kencang ketika ngeliat grup dan dijapri admin, tangan dan kaki juga keringetan waktu ditanya laporan tilawahnya. Akhir dari gejala2 tersebut, banyak grup akhirnya sepi ditinggal pergi para pejuangnya...

Setelah gw merenung di tengah kesunyian dan rintik gerimis kegalauan (apaan sih), serta berdiskusi dengan beberapa ustadz, akhirnya ada satu kesimpulan yang gw tarik fren, apa itu?

Kalo kita udah niat ngODOJ, mendingan segera LEFT aja deh...

"Hah? Maksudnya gimana bro, masa left sih?"

Iya, LEFT itu bisa jadi obat agar fenomena dan gejala tak menyehatkan tadi sedikit berkurang, atau malah hilang, (bi idzniLlah)...

Udah deh, biar maknyus, yuk cap cus...

1. L-aporan Bukan Sekedar Kholas.

ODOJ itu bukan sekedar setor kholas fren. Bukan juga melulu kejar target laporan agar gak terus-terusan dijapri member kayak pacaran.

Ketika pertama sekali kita berniat ikut ODOJ, maka saat itu kita seharusnya sudah mulai bisa bertanggung jawab terhadap niat kita tersebut. Apalagi jika keinginan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan semangat kita dalam membaca Al Quran (tilawah), tentunya ada konsekwensi yang harus kita terima fren.

Kalo boleh diibaratkan nih ya, sama seperti saat kita pertama sekali mendaftar di kampus (PTN) yang kita idam2kan. Tentunya ada konsekwensi yang harus kita jalankan dan patuhi ketika akhirnya kita diterima di kampus tersebut, tul gak?

ODOJ juga demikian fren.
Pernah kebayang gak saat kita diterima sebagai member ODOJ, ternyata ada sahabat kita yang lain harus rela mengantri di belakang kita, karena quota grup yang mungkin sudah full, sehingga ia harus rela didudukkan di bangku WL.

Tanggung jawab itu kuncinya, karena seorang Muslim yang baik itu adalah mereka yang bisa bertanggung jawab terhadap konsekwensi dari keputusan yang ia pilih sendiri. Bukan malah lari saat hambatan atau rintangan terhampar di pertengahan jalan, apalagi cuma sekedar rasa malas dan bosan yang kalo diladenin bisa bikin cepat ubanan, kasian kan?

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا

"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)," (QS. Al-Ahzab : 23)

2. E-mang Harus Berusaha Istiqomah.

"Berat bro, gak kuat juga lama-lama setiap hari harus ngODOJ..."

"Capek bro... mana waktu lowong gw dikit lagi :'("

Hey hey... Wake up fren... jangankan ngODOJ, tidur aja capek kok, beneran deh...

Kalo emang niat kita ikut ODOJ cuma sekedar "membeo" aja, emang ujung2nya gak bakal bertahan lama. Apalagi ikutan ODOJ cuma modal penasaran doang, habis penasarannya ilang, cliiiing... dia pun ikut ngilang, merinding gak tuh...

Coba deh niatkan ikut ODOJ itu untuk menumbuhkan cinta kita kepada Al Quran fren, scara Al Quran itu kitab sumber segala ilmu yang ada di dunia ini loh. Di dalamnya ada pelajaran kaidah bahasa, ilmu sastra, biologi dan fauna, kisah-kisah indah yang penuh makna, ilmu pengetahuan yang pasti dan tak ada duanya. Gak heran juga saat RasuluLlah ﷺ menjadikan kedekatan dengan Al Quran sebagai indikasi mulia atau hinanya seseorang loh, masa sih???

RasuluLlah ﷺ bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab ini (Al Qur`an) dan Allah merendahkan kaum yang lainnya dengan Kitab ini pula (yang tidak mau membaca, mempelajari dan mengamalkan Al Quran)” (HR. Muslim)

Kalo kita selama ini rela capek demi mengejar target dunia, rela lelah dan letih untuk dapat kesenangan sementara yang mudah sirna, lantas apakah untuk akhirat yang kekal kita tak bisa bercapek dan berlelah liLlah?

Padahal jalan ke Jannah itu diselimuti oleh kesukaran, kesusahan, kepayahan dan kepahitan, ibarat jalan terjal yang berlubang, banyak duri dan juga penghalang, tak semulus dan seindah jalan ke Neraka... wal iyadzu biLlah...

Sahabat... bersabarlah, sesungguhnya bercapek-capeknya kita dalam bergaul dengan Al Quran itu bukanlah sebuah kesia-siaan, kelak pasti akan kita rasakan manisnya saat di kuburan dan juga saat berdiri di hari pengadilan...

3. F-astabiqul Khairot

Satu hal yang paling kerce (baca: keren dan kece) dari ODOJ adalah suasana fastabiqul khairotnya fren.

Saat ada salah seorang saudara satu grupnya yang belum bisa (belum sempat) menyelesaikan jatah ODOJ-nya, maka mesti saudara yang lain saling berebut untuk membantu menyelesaikan dan membantu saudaranya tersebut loh, maa syaa Allah ﷻ...

Di grup ODOJ itu emang tanpa disadari terbentuk suasana fastabiqul khairot yang sangat kental, sehingga kehangatan dan rasa kekeluargaan sangat berasa sekali di dalamnya. Gak heran juga jika banyak ODOJer hari ini yang menjadi GGB loh, alias Generasi Ghadul Bashar (generasi yang senantiasa menjaga pandangannya gak jelalatan dan lirik kanan kiri, generasi yang selalu menundukkan pandangannya, walaupun nunduknya karena mantengin handphone), hehehe...

Belum lagi acara-acara offline yang sering diadakan oleh masing2 DPA ODOJ yang seru abis, ada NgaOS, Kalqulus, Kopdaran dan lainnya fren, rugi deh kalo ketinggalan.

Coba kalo kita gak berjama'ah atau gak ikut komunitas seperti ini, mungkin suasana fastabiqul khairot seperti itu akan sulit kita dapatkan loh. Ya iyalah... gimana mau lomba kalo pesertanya cuma seorang diri coba :D

Karena fastabiqul khairot itu adalah saling berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan, maka sudah pasti peserta lombanya juga minimal harus ada 3, kalo cuma 2 orang namanya pacaran, bukan perlombaan kan, hehehe...

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan (fastabiqul khairot). Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 148)

4. T-ilawah Jalan Terus.

"Kenapa sih harus tilawah terus bro?"

"Apa untungnya baca quran tiap hari?"

Thayyib...

Pertanyaan yang mungkin juga akan ditanyakan oleh banyak orang, kenapa harus tilawah???

Bacalah Al Quran...!!!

ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺗﺤﻀﺮﻩ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜة ﻭﺗﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻭﻳﺘﺴﻊ ﺑﺄﻫﻠﻪ ﻭﻳﻜﺜﺮ ﺧﻴﺮﻩ ،

"Rumah yang dibacakan Al Quran di dalamnya akan didatangi oleh para malaikat, ditinggalkan oleh syaithan, penghuninya akan merasa luas dan banyak kebaikan dan keberkahan di dalamnya".

Allahu Akbar... pernahkan engkau melihat suasana bahagia seperti ini di dalam rumah kita?

Irilah kepada keluarga yang mampu menjadikan rumahnya sebagai miniatur dari Jannah, di dalamnya hanya ada kedamaian, para penghuninya saling nasehat menasehati di dalam kebaikan, sangat jauh dari cekcok serta kata-kata yang tak menyesakkan. Di dalamnya turut hadir para malaikat yang senantiasa mendoakan pada kebaikan, serta menaungi para penghuninya dengan berbagai ketenangan.

Rumah yang di dalamnya senantiasa dibacakan Al Quran, akan pergi segala keburukan darinya, kesempitan akan digantikan dengan kelapangan, kesedihan tidak akan betah lama di dalamnya karena tercurahnya kebahagiaan, dan kebahagiaan terbesar yang dimilikinya adalah manakala keberkahan Allah turun dan dilimpahkan di dalam rumah tersebut...

Aduhai... tidakkah pemilik telinga mendengarkan berita gembira ini?

Tidakkah pemilik mata mampu melihat kebahagiaan ini?

Belumkah pemilik hati merasa iri dengan segala kehidupan ini?

Beberapa Keutamaan Al Quran :

1. Al Quran sebagai penyembuh dan rahmat

ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi PENYEMBUH dan RAHMAT bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al-Isra' : 82) ‏

2. Al Quran sebagai indikator keimanan

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun." (QS. Az-Zumar : 23)

3. Al Quran adalah petunjuk serta kabar gembira bagi seorang mukmin

إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar," (QS. Al-Isra' : 9)

4. Al Quran adalah sumber pengetahuan

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. Yusuf : 111)

Bacalah Al Quran...

1. Bacalah Al Quran sampai kita dapati kelezatannya

ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺍﻟْﺄُﺗْﺮُﺟَّﺔِ ﺭِﻳﺤُﻬَﺎ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻭَﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻟَﺎ ﻳَﻘْﺮَﺃُ
ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺍﻟﺘَّﻤْﺮَﺓِ ﻟَﺎ ﺭِﻳﺢَ ﻟَﻬَﺎ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﺣُﻠْﻮ { ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ }

RasuluLlah ﷺ bersabda : "Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Quran adalah seperti buah Utrujah, yang beraroma wangi dan rasanya manis. Sedangkan seorang mukmin yang tidak membaca Al Quran adalah seperti buah tamr, tidak berbau namun rasanya manis." (HR. Muslim)

2. Bacalah Al Quran, karena ia akan memberi.syafa'at kepadamu

ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﺃُﻣَﺎﻣَﺔَ ﺍﻟْﺒَﺎﻫِﻠِﻲُّ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻗْﺮَﺀُﻭﺍ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳَﺄْﺗِﻲ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺷَﻔِﻴﻌًﺎ ﻟِﺄَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ { ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ }

Abu Umamah Al Baahiliy berkata, aku mendengar RasuluLlah ﷺ bersabda, "Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia (Al Quran) akan datang pada hari kiamat sebagai syafa'at (pemberi pertolongan) bagi pembacanya." (HR. Muslim)

3. Bacalah Al Quran, agar tidak tersesat di dunia dan akhirat

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ : ﺗﻜﻔﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻤﻦ ﻗﺮﺃ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﻋﻤﻞ ﺑﻪ ﺃﻻ ﻳﻀﻞ ﻓﻲ
ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻻ ﻳﺸﻘﻲ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﺛﻢ ﺗﻠﻰ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :

ﻓَﻤَﻦِ ﺍﺗَّﺒَﻊَ ﻫُﺪَﺍﻱَ ﻓَﻼ ﻳَﻀِﻞُّ ﻭَﻻ ﻳَﺸْﻘَﻰ * ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻋْﺮَﺽَ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِﻱ ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻪُ ﻣَﻌِﻴﺸَﺔً ﺿَﻨْﻜﺎً ﻭَﻧَﺤْﺸُﺮُﻩُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺃَﻋْﻤَﻰ

Berkata Ibnu Abbas radhiAllahu'anhu : "Allah ﷻ akan menjamin kepada siapa yang membaca Al Quran dan mengamalkan isinya, maka Allah ﷻ tidak akan menyesatkannya di dunia serta kelak di akhirat Allah tidak akan mencelakainya", kemudian Ibnu Abbas membaca ayat berikut,

"...lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. TaHa : 123-124)

Lalu Bacalah Al Quran... Tidakkan Pernah Kau Merugi!

طه، مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ

"Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah"; (QS. Thaha : 1-2)

Berkata Qatadah ketika menafsirkan ayat ini : "Tidak, demi Allah. Allah tidak menjadikannya (Al Quran) sebagai derita, sebaliknya Dia menjadikannya RAHMAT dan CAHAYA serta penunjuk jalan ke syurga". (Tafsir Ibnu Katsir)

Rasulullah ص bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini (Al Quran) dan akan menjatuhkannya dengan kitab ini pula.” (HR. Muslim)

Orang yang menyibukan dirinya dengan Al Quran, membacanya, mempelajari, menelaah serta menghafalnya, akan senantiasa berada di dalam kebaikan, bahkan Rasulullah memuji mereka dengan julukan "khoirun naas", SEBAIK-BAIK MANUSIA.

Pengorbanan orang-orang yang membaca dan mempelajari Al Quran tidak akan pernah merugi, setiap hurufnya diganjari dengan 10 kebaikan, setiap waktunya akan mendapat balasan, segala kesulitan dan kesusahan akan diberikan penyembuhan, hidupnya akan dipenuhi dengan cahaya dan kelapangan, rumahnya akan diliputi berbagai kebahagiaan, berbagai keburukan dan kejelekan pun akan dijauhkan...

Sungguh, perniagaan dengan Al Quran adalah perniagaan yang tak merugikan!!!

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi" (QS. Fatir : 29)

Tertarik gabung ODOJ?

Jumat, 07 Agustus 2015

Tanya Jawab

Assalamualaikum... ijin bertanya & mohon pencerahan ustdzah/bunda/kaka disini..

Mgkin ada yg bsa bantu jwab
Kan jaman skrg ituh bnyak (mskipun ga smua) para gadis yg klo nikah itu tngannya dilukis ala2 india gt (stau ak it kan emank asalny dr india)
Sbnernya dlm islam boleh ga tuh kyak gt (apakh trmasuk kdlm golongan hadist yg mngikuti suatu kaum)?
Lalu bgmna hukumnya?? Syukron ����

�� Jawab :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Boleh, hal itu dlm ilmu fiqh dikenal dgn henna...

Ada seorang wanita menjulurkan tangannya dibalik tabir, menyerahkan sebuah surat kepada Nabi ﷺ.

Lalu RasuluLlah ﷺ menahan tangan beliau sendiri (tidak mengambil suratnya).

Hingga wanita itu bertanya, ”Ya RasuluLlah, aku ulurkan tanganku untuk menyerahkan surat, mengapa anda tidak mengambilnya.”

Lalu beliau mengatakan, ”Sungguh aku tidak tahu, apakah ini tangan wanita ataukah laki-laki?”

”Ini tangan wanita”, jawab orang itu.

Lalu beliau bersabda,

لَوْ كُنْتِ امْرَأَةً لَغَيَّرْتِ أَظْفَارَكِ بِالْحِنَّاءِ

”Jika kamu seorang wanita, seharusnya kamu ubah (diberi warna atau hiasan khas wanita) kukumu dengan henna” (HR. Nasai 5089 & Abu Daud 4166)

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Kamis, 06 Agustus 2015

Puisi Balasan Untuk "Warga Bali"

Wahai warga Bali...
Tidak mengapa mereka berbikini.
Apalagi berdandan seksi.
Asal faham waktu dan lokasi.
Tidak asal berjemur dan mandi.
Tolong maklumi kami.
Yang memiliki agama yang suci ini.

Wahai warga Bali...
Tak usah kau bicara kebenaran.
Jika logika kau jadikan patokan.
Tak perlu berkomentar.
Jika agama tak kau jadikan standar.
Poligami kalian komentari, pelacuran malah kalian cintai...

Wahai kalian anak pantai Bali...
Tak masalah bagi kami jika rambutmu warna warni.
Kami hanya risih jika harus begini.
Telanjang dan bikini diumbar disana sini.
Namun kalian katakan syahwat tak menari.
Ataukah kelelakian kalian telah mati?

Wahai warga Bali...
Terima kasih undangan kalian ini.
Kan kami terima dengan senang hati.
Akan tetapi, kami ini lelaki sejati.
Memiliki nafsu dan nurani.
Walau rambut tak warna warni.
Kami punya anak istri.
Yang menjadi benteng kami.
Agar tak lagi lirik sana lirik sini.
Bak babi yang lagi birahi.

Wahai warga Bali...
Buat apa mencaci jika mereka tau diri.
Silahkan saja berekreasi.
Apalagi menghilangkan penat diri.
Silahkan saja berkunjung Bali.
Namun harus ingat dan tau diri.
Jangan samakan Indonesia dengan Chili.
Kita punya norma yang harus ditaati.
Tak sekedar berbuat sesuka hati.

Bukan masalah Arab Saudi.
Ini tentang norma dan agama yang suci.
Bumi ini warisan Illahi.
Bukan milik nenek moyang Bali.

Wahai warga Bali...
Masih banyak wanita suci.
Yang pintar dan memiliki nurani.
Tak sekedar berbadan seksi.
Jual murah harga diri.
Kesana kemari telanjang & berbikini.
Bak binatang tak laku lagi!!!

Inilah agama dan jalanku!
Mari saya layani jika engkau siap mati!
Karna itu cita kami yang tertinggi!!!

•••===•••====•••=====•••

Puisi di atas adalah balasan untuk puisi dari (oknum) "warga Bali" berikut,

Bang Haji yang saya hormati.......
Jangan salahkan turis pakai bikini........
Mereka mencari kehangatan matahari......
Di pantai kebanggaan negeri ini.....
Untuk itu tolonglah Bali di pahami........
Tak mungkin berjemur pakai dasi........

Bang Haji yang saya hormati.......
Mulailah engkau introspeksi diri.....
Kelak kau temukan kebenaran sejati.......
Jangan banyak teori.....
Apalagi sok suci.......
Engkau sendiri berpoligami........

Kami anak pantai Bali......
Terbiasa dengan pemandangan begini........
Biarpun rambut warna-warni........
Kami masih punya nurani.......
Tak pernah ada syahwat menari.........

Bang Haji yang saya hormati.......
silahkan engkau datang kemari........
Nikmati alam anugerah ilahi.......
Kami sambut dengan suka hati.......
Surfing pun akan kami ajari.......
meluncur di atas ombak tinggi.......
Akan tetapi............
Janganlah engkau pelototi........
Kalau ada body-body seksi.......
Apalagi sampai birahi.........

Bang Haji yang saya hormati..........
Mereka jangan dicaci maki.......
Apalagi di tuduh pornografi.........
Semua itu keindahan tubuh yang alami........
Dari negeri Sakura sampai Chili.......
Smuanya ada di sini......
Mereka tidak mencari sensasi.....
Tapi menghilangkan Kepenatan sehari-hari........

Jangan fanatik budaya Arab Saudi..........
Ingatlah disini Bali.........
Sensual tapi penuh arti........
Jika kau paksa terapkan di Bali........
Semua itu akan jadi basi.........

Bang Haji yang saya hormati........
Jika engkau sudah datang kemari.......
Satu hal yang saya peringati.........
Meski ada turis cantik sekali.........
Janganlah kau jadikan istri........
Karena istrimu sudah banyak sekali...........

Inilah tanah lahirku!
Saya siap tumpah darah demi BALI!!!
Hidup BALI !

Selasa, 04 Agustus 2015

Tanya Jawab

Ada yg nanya

Ustd mau tanya knpa isis syiah, mrka menggunakan pakaian islam dalam bercover??knpa mesti bercadar,warna hitam,?

�� Jawab :

Dalam ilmu intelijen, ada istilah pembusukan atau bahasa bataknya disintegration...

Jadi memang model pengrusakan spt itu akan trus dilakukan dr dulu sampe saat ini, karena mmg bgitulah tabiat kehidupan ini, hanya spt episode yg terus berulang-ulang, hanya tahun & aktornya sj yg berganti...

Dalam menyikapi pengrusak atau pembusuk spt ini, maka sbaiknya sikap qt :

1. Jangan trus antipati thdp penampilan mrk, spt cadar, jubah hitam, jenggot dan lain sebagainya. Krn memang inilah tujuan mrk, ingin membusukkan sbagian citra atau image syari'at Islam...

2. Jangan jg qt terlalu menutup diri dr berbagai khilafiah yg ada di dlm tubuh umat Islam, krn para pengrusak itu biasanya membuat syubhat lewat prkara yg khilafiah ini...

3. Hendaknya qt berkumpul dgn org2 sholih dan 'aalim, krn mereka inilah yg mampu menjadi benteng bagi serangan syubhat para pengrusak itu...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Tanya Jawab

�� Ustadz Satria
Pertanyaan dari IHQ S 07������

1.Asslmmu'alaikum. . Ustadz, saya pernah melakukan salah satu dosa besar, saya sudah berusaha bertaubat dan berhijrah menjadi pribadi lebih baik dan Alhamdulillah saya sekarang sudah merasa lebih baik, namun satu hal yg slalu membuat iman saya goyah ketika teringat dosa yg pernah saya lakukan, saya slalu berpikir bahwa saya tidak pantas berharap kebaikan dri Allah, saya merasa diri ini hina dan ibadah saya tak ada kualitasnya krn dosa yg pernah saya perbuat. . Pikiran negatif ini slalu muncul ketika saya ingat dosa saya. . Sehingga membuat turun iman saya dan semangat beribadah saya. . Solusinya gmn yaa ustadz? ( safarina )

�� Jawab :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

ﻣَﺎﺷَﺂﺀَﺍﻟﻠّﻪُ...

Ahlan wa sahlan yaa ukhty Safarina...

Semoga Allah ﷻ memberkahimu... mengampuni serta senantiasa menuntun langkahmu...

Ukhty Safarina yg in syaa Allah ﷻ dimuliakan Allah ﷻ...

Dlm sbuah haditsnya yg mulia, RasuluLlah ﷺ pernah bersabda bahwa,

إنما الأعمال بالخواتيم

“Sesungguhnya amal itu (tergantung) pada penutupnya”. (HR. Bukhari)

Jadi, apa yg dipandang di dalam Islam itu adalah akhir dr amal kita, buka masa lalu atau waktu yg telah lewat...

Coba tengok sejarah, sekelas sahabat Umar bin Khattab saja pernah melakukan dosa...

Sahabat Khalid bin Walid, Ikrimah bin Abu Jahal, Abu Sofyan, dan banyak lagi sahabat lainnya yg juga pda masa lampaunya pernah melakukan dosa besar... radhiAllahu 'anhum ajma'in...

Lalu lihat bagaimana akhir hidup mereka?

Umar bin Khattab menjadi khalifah kedua yg luas kekuasaannya...

Khalid bin Walid menjadi Pedang Allah ﷻ yang gagah...

Ikrimah bin Abu Jahal menjadi pimpinan psukan kuda perang terbaik di barisannya...

ﻣَﺎﺷَﺂﺀَﺍﻟﻠّﻪُ...

Untuk itu yaa ukhty Safarina (semoga Allah ﷻ senantiasa membimbingmu dan juga qt smw), fokuslah pada masa depanmu...

Karena apa yg akan dinilai dr amalmu adalah...

PENUTUP DARI AMALMU KELAK...

Jgn pernah lagi mau kembali sesat setelah Allah ﷻ memberimu hidayah Islam yg mulia ini...

بارك الله فيك

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Senin, 03 Agustus 2015

ODOJ adalah CINTA

By : Satria

One Day One Juz...
Gemanya kian hari kian meninggi,
Memenuhi hampir seluruh pelosok negeri,
Dengan irama indah tuk gapai ridho Illahi,
Bersama membahu tuk membumikan ayat yang suci.

Namun tahukah kamu apa itu ODOJ?

ODOJ adalah CINTA...
Cerita Indah yaNg Tak bisA dilupa,
Banyak kisah di dalamnya bergelora,
Mulai susah, senang, gembira dan juga lara,
Tertawa, menangis dan juga sebagian jenaka,
Seluruhnya membentuk kesan tiada tara,
Itulah CINTA...

ODOJ adalah CINTA...
menCukupI serta meNasehati saaT bersAma,
Walau usia berbeda zaman dan angka,
Jenjang pendidikan juga berbeda strata,
Warna kulit dan bahasa pun banyak berbeda,
Perangai dan sikap tak ada yang seirama,
Namun semua terbungkus rapi disana,
Bungkus indah yang bisa meleburkan semua,
Itulah CINTA...

ODOJ adalah CINTA...
saling CarI saat hilaNg Tak ada lAporan,
Kala saudara tak ada di hadapan,
Tak juga ada kabar yang bersahutan,
Rasa rindu dan kehilangan kian bermekaran,
Serasa ada yang kurang jika tak ada pesan,
Semua mencari dan peduli tuk lagi eratkan,
Walau cuma lewat telpon dan pesan,
Tapi itulah CINTA...

ODOJ adalah CINTA...
CerIa daN bahagia saat TilAwah,
Tak pedulikan banyaknya masalah,
Beban dunia yang juga membuat gundah,
Himpitan fitnah yang kian menjarah,
Semua coba dikesampingkan dengan tilawah,
Karena ada pelajaran indah dengan tilawah,
Karena ada obat penyembuh dengan tilawah,
Tilawah yang menjadi tuntutan dakwah,
Dakwah yang mengikat hati dengan indah,
Semua bersatu, berkumpul dan merekah...
Itulah CINTA...

ODOJ adalah CINTA...

Kamis, 30 Juli 2015

JIKA AKU JATUH CINTA



JIKA AKU JATUH CINTA

Puisi Sayyid Qutub

Ya Allah… jika aku jatuh cinta,
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
Agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
Jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu.

Ya Allah … jika aku jatuh cinta,
Ijinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
Agar tidak jatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana... jika aku jatuh cinta,
Jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari-Mu.

Ya Rabbul Izzati… jika aku rindu,
Rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah… jika aku rindu,
Jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindui syurga-Mu.

Ya Allah… jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
Janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu.

Ya Allah… jika aku jatuh hati pada kekasih-mu,
Jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah… jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
Jangan biarkan aku melupakan cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah… Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
Telah berjumpa dalam taat pada-Mu,
Telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
Telah berpadu dalam membela syari’at-Mu.

Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya...
Kekalkanlah cintanya...
Tunjukilah jalan-jalannya...
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah padam...
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakkal di jalan-Mu...


Mau Lebaran? Jauhi SATE ya...



Mau Lebaran? Jauhi SATE ya...

By : Satria

Selamat hari lebaran...
Minal a'idizin wal faidzin...
Mari bersalam salaman...
Kita bermaaf maafan...

Entah kenapa setiap kali lebaran kayak gini nih, sy selalunya inget lirik lagu tersebut. Kayaknya belum afdhal kalo lebaran itu gak denger kata "minal a'idzin wal faidzin", atau saling minta maaf, atau makan kupat dan opor ayam, tul gak guys? Hehe...

Banyak cara dan ragam saudara-saudara muslim kita merayakan dan mengapresiasikan kegembiraan serta kebahagiaannya saat ramadhan berakhir, mulai dari bakar-bakar petasan, ngecat rumah dan ganti perabotan, kirim ucapan selamat di medsos atau kartu lebaran, takbir keliling naik kendaraan, masak aneka kue dan banyak makanan, hingga halal bihalal untuk maaf-maafan, komplit sudah... hehe...

Sebenernya gak ada masalah sih dengan acara-acara tersebut sob, apalagi memang salah satu makna dari 'ideul fitr adalah hari untuk makan-makan atau bergembira, jadi sah-sah aja guys.

But wait guys, karena agama Islam adalah agama yang penuh rahmat (kasih sayang atau keramahan), maka sudah seharusnya nih sob klo kepribadian dan juga cara mengapresiasikan kegembiraan itu kudu ada nilai rahmatnya juga loh, tidak asal hantam atau maen ribak aja bro (minjem bahasa anak medan nih), kudu diperhatikan aturan, adab serta larangan-larangannya juga. (mulai serius nih)

Bukan berarti kita gak boleh melakukan hal-hal di atas bro, hanya saja kita kudu berhati-hati dan jangan kebablasan, kayak mobil yang gak ada rem gitu.

So, klo kita mau merayakan lebaran dengan acara di atas, silahkan saja guys, asal kita bisa menjauhi SATE, iya bener SATE...

SATE ini bahaya banget bro, apalagi saat lebaran kayak gini, saya yakin kamu pasti juga sebenarnya gak mau ada SATE saat lebaran kan? Iya kamu...

Yang bener dong, masak SATE gak boleh saat lebaran? Boong amat lu!!!

Yaah... gak percaya nih? Ayuuk deh disimak klo gitu...

1. S-alaman dengan non mahram.

Klo kita ngikutin potongan bait kata dalam lagu di atas tadi, sudah seharusnya lebaran itu saling salam-salaman kan? So pasti lah...

Eit... tunggu dulu sob, gak selamanya salaman itu baik loh, apalagi salamannya ada maksud tersembunyi atau salamannya lengkeeet kayak perangko... apaan sih...

Tapi bener sob, ini bukan main-main, salaman ini bisa jadi masalah besar klo kita gak memperhatikan adab dan larangannya, gak percaya?

Coba deh simak hadits RasuluLlah ﷺ berikut

“Andaikata kepala salah seorang dari kalian DITUSUK dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh (baik dengan rabaan atau salaman) wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Mungkin ada yang mau bilang, "kan di dalam hadits cuma disebut menyentuh, bukan salaman kan?"

Oke fine, mari kita tengok hadits berikut yang menjadi syawahid (penguat) dari hadits di atas...

"Sesungguhnya aku tidak pernah berjabat tangan dengan wanita.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, An-Nasa'i).

Bagaimana bro? Udah jelas kan?

"Trus kita kudu salaman sama siapa aja dong?"

Tenang... tenang... jangan sedih gitu dong :D

Yang jelas, larangan salaman ini adalah ke selain mahrom kita guys, klo mahrom mah gak ada masalah.

Udah tahu kan apa itu mahrom? (Jangan ngetes gitu dong) :piss:

Secara sederhananya, mahrom itu adalah orang yang HARAM untuk kita nikahi. Oiya, jangan salah sebut juga ya, mahrom dengan muhrim itu beda loh, klo mahrom adalah orang2 yang haram dinikahi, sedangkan muhrim adalah orang yang sedang berihram, catet ya...

Lalu siapa aja mahrom bagi seorang laki-laki?

1. Semua laki-laki tentunya,
2. Ibu kandung kita, termasuk nenek, buyut dan seterusnya ke atas,
3. Anak perempuan kita, termasuk juga cucu,
4. Saudara perempuan,
5. Bibi dari jalur ayah,
6. Bibi dari jalur ibu,
7. Anak perempuan dari saudara laki-laki,
8. Anak perempuan dari saudara perempuan,
9. Istri dari ayah (bukan ibu kandung),
10. Ibu dari istri (ibu mertua),
11. Anak perempuan dari istri (robibah), yaitu istri yang kita nikahi sudah memiliki anak, dengan syarat ibunya telah berkumpul dengan kita,
12. Istri dari anak kita (menantu),
13. Wanita yang menyusui kita dan ibunya wanita tersebut,
14. Anak perempuan dari wanita yang menyusui kita (saudara sepersusuan),
15. Saudara perempuan dari wanita yang menyusui kita (bibi sepersusuan),
16. Anak perempuan dari anak perempuan dari wanita yang menyusui kita (anak dari saudara sepersusuan),
17. Ibu dari suami dari wanita yang menyusui kita,
18. Saudara perempuan dari suami dari wanita yang menyusui kita,
19. Anak perempuan dari anak laki-laki dari wanita yang menyusui kita (anak dari saudara sepersusuan)
20. Anak perempuan dari suami dari wanita yang menyusui kita, dan
21. Istri lain dari suami dari wanita yang menyusui kita,

Trus klo mahromnya wanita siapa aja?

1. Seluruh wanita,
2. Ayah kandung, termasuk kakek dan seterusnya ke atas,
3. Anak laki-laki kandung, termasuk cucu dan seterusnya,
4. Saudara laki-laki, baik saudara kandung, maupun saudara sebapak, ataupun saudara seibu saja,
5. Keponakan, baik keponakan dari saudara laki-laki maupun saudara perempuan dan anak laki-laki mereka),
6. Paman, baik paman dari ibu maupun dari bapak,
7. Bapak persusuan (suami dari ibu susu),
8. Anak laki-laki dari ibu susu,
9. Saudara laki-laki sepersusuan,
10. Keponakan persusuan (anak saudara sepersusuan),
11. Paman persusuan (saudara laki-laki dari bapak atau ibu susu),
12. Ayah mertua (ayah suami),
13. Anak tiri (anak dari suami atau istri lain),
14. Ayah tiri (suami ibu tapi bukan ayah kandungnya), dan
15. Menantu laki laki.

Udah jelas kan bro?


2. A-ntara bahagia dengan foya-foya.

Satu lagi hal yang harusnya dihindari saat lebaran adalah membuang-buang harta atau makanan untuk yang tidak diperlukan, atau dikenal dengan istilah mubadzir.

Kebanyakan kita nih seringnya menjadikan alasan "bahagia" sebagai pembenar dari tindakan mubadzir ini, padahal hal tersebut adalah termasuk perkaya yang foya-foya alias mubadzir.

Misalnya nih ya, kita lebih "ridho" membeli petasan hingga keluar uang ratusan ribu, tapi pas infaq di masjid paling banter cuma goceng, alamak...

Atau beli kue atau makanan seabreg, yang ujung2nya cuma jadi simpanan (maksudnya dibuang karena udah jamuran kelamaan disimpan).

Tuh kan... bahagia sih boleh aja bro, masa dilarang. Seneng-seneng juga silahkan aja, mumpung ada kesempatan kan. Tapi inget ya guys, jangan sampe dengan alasan bahagia dan ingin seneng2 tersebut, malah kita jadi terjebak dengan sikap foya-foya alias mubadzir loh, padahal orang yang mubadzir itu temen akrabnya setan loh, iiih....

"Aah... sok tahu ente bro, kata siapa tuh?"

Nih coba deh dibaca,

"Sesungguhnya mubadzir (orang yang boros) itu adalah saudara-saudaranya setan..." (QS. Al-Isra' : 27)

Udah percaya kan?


3. Tinggalkan sholat demi yang tak bermanfaat.

"Duh gimana ya bro, saya kan lagi namu pas adzan, masa saya harus ngacir ke masjid sih..."

"Iya nih, saya juga kan ketiduran bro pas adzan, soalnya kenyang banget bro, hehe..."

"Aku juga dah dandan nih, klo wudhu kan jadi luntur dandanannya, trus gimana dong?"

Yaelah bro sis... tuh alesan bisa aja begitu :D

Sholat itu paling lama cuma 20 menit loh, biasanya sih rata-rata 15 menit malah. Emangnya ngelonggarin waktu 15 menit itu berat ya?

Coba deh dipikir, kalo seandainya Allah ﷻ juga menunda-nunda rejeki atau jodoh kita gimana??? Bisa jadi jones seumur hidup kita bro!!! Menyedihkan sekali ya...

Atau coba misalnya Allah ﷻ juga "males" nyembuhkan jerawat atau bisul di wajah dan badan kita, apa kata dunia???

Trus kita dengan seenaknya mau nunda-nunda dan males-malesan untuk sholat gitu? Tapi giliran doa aja pengennya cepet dikabulin, enak bener klo gitu...

Plis deh bro sis, sholat itu hukumnya wajib loh, gak bisa ditawar lagi. Kita bakal menanggung dosa yang besar klo kita ninggalin satu saja waktu sholat kita, apalagi semua waktu ditinggalinnya, Yaa Salaam...

Namu bisa dipending, makan pun bisa ditaruh piring, jangan juga terburu-buru untuk shoping.

Tapi klo sholat, jangan sampe deh dianggap gak penting, ntar di akhirat emang mau jadi pusing tujuh keliling???


4. E-nggan teruskan kebiasaan baik saat ramadhan.

Terakhir nih bro, hal yang harus dijauhi saat lebaran adalah rasa malas untuk beribadah saat lebaran, duh duh...

Disadari atau tidak, semua orang rasa-rasanya mudah dan semangat sekali untuk beribadah saat bulan ramadhan.

Yang biasanya berat bangun malam, pas ramdhan gampang banget bangunnya, yah walaupun karena tuntuntan sahur :D.

Yang biasanya berat baca quran, pas ramadhan malah bisa khataman pas sebulan. Infaq, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya juga kayaknya ringan dikerjakan, ya gak?

Tapi yang jadi masalah, semangat itu kayaknya cuma berlaku sebulan aja ya, udah mirip kayak masa aktif voucher pulsa hape kita aja ya -_-

Istiqomah itu penting guys, bahkan nih ya, amalan atau ibadah yang dicintai oleh Allah ﷻ itu bukan yang banyak dan berat, tapi yang sedikit namun rutin dikerjakan (dawam).

RasuluLlah ﷺ bersabda,

"Amalan yang paling dicintai Allah ﷻ adalah yang rutin dikerjakan, walau hanya sedikit" (HSR. Bukhari)

Inget aja rumusnya bro, dikit tapi rutin itu lebih disukai Allah ﷻ, daripada banyak tapi cuma numpang lewat aja, apalagi banyak tapi limited edition, ada masa aktifnya pulak, alamak...

So, keep istiqomah ya guys, dan jangan ada SATE saat lebaran ya, deal...


Popular Posts

Supported By:

Supported By:
warungkoski.com
Diberdayakan oleh Blogger.