Kamis, 04 Juni 2015

Munafiq kah aku?



Sering rasa ini hadir membayangi.
Setiap saat di kala ku menyendiri.
Kala teman-teman sholih mulai beranjak pergi.
Saat majelis ilmu mulai tak terdengar lagi.

Ah...
Malu rasanya, menghadapkan wajah yang hina.
Muka yang terkadang suka mendua.
Beda rasa di satu masa ke masa.
Wajah yang menunduk lesu di kala berkumpul di taman-Nya.
Namun kembali beringas di saat menyendiri dengan alpa.

Duhai diri, apakah mungkin engkau memilikinya?
Saat berbicara, dengan mudahnya meluncur dusta.
Termasuk kata penghias dan pelengkap canda.
Tak lagi bisa dibedakan antara kebohongan dan fakta.
Selalu saja engkau melontarkan satu sifat yang sama.

Duhai... sulitkah berkata jujur tak disertai dusta?
Ataukah mungkin kita juga senang melakukannya?
Mudah berjanji dan sering diingkari.
Terkadang malah lupa dan ditinggal pergi.
Janji tak lagi sesuatu yang dianggap penting suci.
Sehingga dengan mudahnya kita untuk menodai.

Duhai... kapan kah kan kau tepati janji?
Barangkali amanah tak membuatmu takut?
Karena mudahnya menghindar dan berpenyakit akut.
Penyakit yang menjadikanmu tak lagi mau menurut.
Hukum Allah, dakwah dan amanah-Nya selalu coba kau luput.
Bahkan teman sholih mu pun tak jarang slalu kau coba rekrut.

Duhai... adakah ketiganya terkumpul disini?

Duhai... akankah ku terbebas dari rasa ini?

"Ash sholatu khaoirum minan naum"....
Masih ingatkah kau dengan seruan ini?
Seruan di saat subuh menghampiri.
Tatkala cuaca dingin sering pun menyelimuti.
Gelap jalan pun masih lagi belum pergi.
Saat itu lah kau pun tengah terlelap dibuai mimpi.
Tak pedulikan lagi sang penyeru kepada Illahi.
Rasa berat itu kan jadikan kau menyesal nanti.
Tatkala keluarga dan harta tak lagi berarti.
Kerabat dan teman pun kan menjauh pergi.

Kawan... munafiq kah kita?

〰〰〰〰〰
Follow me 😁
🐧 : @sat_ahq
FB : ابو مصطف الإندونيسي

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Supported By:

Supported By:
warungkoski.com
Diberdayakan oleh Blogger.