Jumat, 22 Juli 2016

Seri 6 : Hari Pertama Di Jalan Hijrah (4)

"(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah (menjadi muslim seutuhnya), sedang ia (senantiasa berusaha untuk tetap) berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka (baik di dunia maupun di akhirat) dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. Al-Baqarah : 112)

***

Cuaca pagi ini terlihat sangat cerah, guratan cahaya merah mulai terlihat di langit yang cerah itu, pertanda waktu sholat subuh akan segera tiba. Suara kokokan ayam yang saling bersahutan seolah hendak membangunkan jiwa-jiwa yang tengah terlelap dibuai mimpi, juga diselimuti oleh setan agar mengabaikan panggilan dan seruan untuk mengerjakan sholat subuh. Sesekali juga terdengar gonggongan anjing di ujung sana, seolah hendak melengkapi simponi indah pada rangkaian dzikir di subuh yang syahdu itu.

Kulihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 04.30 WIB, sepertinya sebentar lagi adzan subuh untuk wilayah Medan akan segera berkumandang. Sembari menunggu adzan subuh, kurebahkan tubuh ini sambil terus lisanku memperbanyak lantunan kalimat-kalimat istighfar.

"Ah... kemarin kan aku dikasih hadiah Al Quran sama Ustadz Ahmad", tiba-tiba aku teringat Al Quran pemberian Ustadz Ahmad yang diberikannya sebelum kami berpisah.

Segera saja kuambil tas yang tergeletak di sudut kamarku, lalu kuambil Al Quran berwarna merah itu.

Dari Muhammad, teruntuk adikku fiLlah Ronny

"Romantis juga Ustadz Ahmad ini", cetusku sambil menyunggingkan sebuah senyuman kecil

"Tapi apa artinya fiLlah ya? Perasaan nama depanku cuma Ronny loh, gak pake fiLlah!", tanyaku dalam hati

Walau di pesantren kilat tempo hari diampu oleh 3 Ustadz, yakni Ustadz Ahmad, Usyadz Syahrul dan Ustadz Chaidar, tapi yang paling berkesan bagi saya pribadi adalah Ustadz Ahmad ini. Beliau terlihat lebih cerdas, bahasa yang digunakan juga kebanyakan bahasa akal, sehingga anak teknik seperti saya tentunya sangat mudah sekali menerimanya. Selain itu, Ustadz Ahmad juga paling deket sama kita (peserta pesantren kilat), selalu tanya kabar kalau berpapasan, udah makan atau belum, pokoknya perhatiannya mirip perhatian seorang kekasih pada kekasih yang dicintainya.

Wajar jika mayoritas peserta saat itu senang dan dekat dengan Ustadz Ahmad, termasuk diriku. Biasanya sebelum sholat zuhur, kami berbincang-bincang santai dengan para ustadz, dan aku biasanya langsung merapat mendekat ke Ustadz Ahmad ini, hehehe

"Kamu pernah ngaji dimana aja Ron?", tanya Ustadz Ahmad kepadaku

"Dulu waktu SMP pernah ikut khuruj di Jama'ah Tabligh Ustadz", jawabku

"Owh pantes...", kata Ustadz Ahmad. "Masih aktif di Jama'ah Tabligh gak?"

"Pantes kenapa Ustadz? Semenjak saya kos disini, gak pernah lagi ikut khuruj", jawabku mantap

"Ente beda dari yang lain, hehehe", jawab Ustadz Ahmad sambil sedikit terkekeh

"Beda gimana? Agak gantengan dikit yak? Hahaha", aku pun gak mau kalah, narsis dikit gak apa-apalah

"Hahaha... Nanti saya minta email dan alamat kosan antum aja ya akhe", kata Ustadz Ahmad

"Siap... ingatkan nanti kalo saya lupa ya Ustadz", jawabku

Entah kenapa perasaanku saat ngobrol dan bercanda dengan Ustadz Ahmad ini kayak perasaan nyaman seorang adik ke abangnya. Maklum, dari kecil saya udah kehilangan sosok abang yang menyayangi adiknya. QadaruLlah (atas takdir Allah) abangku meninggal di usia 6 tahunan karena menyelamatkan aku, saat itu aku masih berumur 6 atau 7 bulan. Semenjak itu aku jadi anak yang paling tua dan mempunyai 3 orang adik laki-laki dan 1 orang adik yang juga menjadi tabungan orang tuaku di akhirat, sama seperti abangku. (Soon in syaa Allah : My Brother, My Hero)

***

Udah lama sekali aku gak pernah baca Al Quran.

Kucoba membuka dan membacanya lagi mulai pagi subuh itu, ada seberkas cahaya ketenangan yang kurasa masuk ke dalam dada ini, ada semburat kenyamanan saat kubaca baris tiap barisnya. Kenapa selama ini aku meninggalkanmu? Ataukah karena banyaknya dosaku sehingga Al Quran enggan menghampiriku?

Allahu Akbar... Allahu Akbar...

Allahu Akbar... Allahu Akbar...

AlhamduliLlah... kumandang adzan subuh terdengar lantang memecah keheningan pagi itu. Alunan syahdu suara sang mu'adzin mampu meneduhkan keguncangan dan bimbang di dalam dada. Segera saja kulangkahkan kaki untuk segera berangkat ke Masjid.

Kicauan burung pagi itu mengikuti langkah kakiku menuju masjid, merdu bersahutan seolah ingin memberikan aku semangat agar terus istiqomah di atas jalan ini, di atas jalan hidayah yang dicari. Hembusan angin pagi itu juga memberikan kekuatan baru, kekuatan dan azzam yang semakin membulatkan tekadku untuk merubah jalan hidupku, merubah kebiasan-kebiasaan burukku.

***

Selepas sholat subuh, tiba-tiba aku ingat keluargaku, ayah ibu dan juga adik-adikku, lalu kuangkat tanganku serasa mendoakan mereka

"Yaa Allah... Ampunilah dosa-dosaku dan kedua orang tuaku, sayangi dan kasihilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi dan mengasihiku sewaktu aku masih kecil..."

"Yaa Allah... izinkan dan perkenankanlah hamba untuk memperantarai hidayah bagi kedua orang tuaku. Sesungguhnya Engkau Maha Tahu, mereka terkadang lalai untuk beribadah atau sekedar bersyukur kepada-Mu Yaa Rabb, itu semua karena mereka ingin anak-anaknya bahagia, ingin agar anak-anaknya tidak kelaparan juga kekurangan harta, maka maafkanlah keduanya Yaa Ghaffar..."

"Yaa Allah... hamba telah menjadi contoh yang tidak baik bagi adik-adiku, hamba telah memberikan teladan yang buruk untuk mereka, sehingga mereka saat ini jauh dari-Mu, maka bantulah hamba untuk menyadarkan mereka, serta jauhkanlah mereka dari pengaruh teman-teman yang buruk Yaa Rahman..."

"Yaa Allah... bantulah hamba dan kabulkanlah doa hamba... aamiin..."

Rasa kangen ini tak biasanya datang, kangen untuk pulang dan mengajak ayah ibu dan adik-adik ikut merasakan ketenangan hidup di bawah kucuran dan naungan hidayah dari Allah.

Ya! Aku harus pulang dan menyampaikan hal ini kepada keluargaku...

Bersambung in syaa Allah

Next : Keluargaku...

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Supported By:

Supported By:
warungkoski.com
Diberdayakan oleh Blogger.